Studi tentang Performance Management tahun 2016 yang di lakukan oleh Brandon Hall Group Research Team kerjasama dengan DDI menunjukan beberapa fakta menarik. Study yang dilakukan pada 282 perusahaan, menunjukan sebanyak 72% menyatakan performance management (PM) yang diterapkan, tidak terlalu efektif atau biasa-biasa saja. 57% menyatakan bahwa dalam kurun waktu 2 tahun PM mereka tidak mengalami perbaikan. Hanya 9% dari perusahaan menyatakan PM terkait erat dengan pencapaian goals perusahaan. 81% menyatakan, mereka hanya melakukan 1 kali setting goals dalam 1 tahun berjalan. Riset tersebut menyimpulkan bahwa ketidak efektifan PM di karena perusahaan perusahaan tersebut terlalu fokus pada system dan kurang pada pendekatan manusia (people centric). Untuk itu, Brandon Hall Group menawarkan 6 hal utama yang dapat dilakukan agar ada perubahan dalam PM : 1. Make Perfomance Management People Centric 2. Focus Development on Enhancing Strengths, not Fixing Weaknesses 3. Align Performance Goals to Business Goals 4. Leverage Technology to Enable Effective Performance Management 5. Train Managers to be Effective Performance Coaches 6. Recognize Employees for Small and Large Accomplishments Benarkah demikian? Masalah utama bukan pada benar atau tidaknya pendapat Hall tersebut. Pada umumnya suatu pendapat ahli tidak ada yang benar 100% akan tetapi juga tidak ada yang salah 100%. Kesalahan penerapan diawali dari diagnosa, apabila diagnosa salah maka pemilihan strategi pun akan salah. Keputusan yang diambil untuk penerapan suatu system PM yang dipilih akan salah pula. Apabila pemilihan sudah tepat, berjalan atau tidaknya suatu PM masih bergantung pada ketepatan saat eksekusi. Eksekusi yang salah dan setengah hati akan berakibat fatal. Apa yang sebaiknya dilakukan? Langkah krusial sebagai bukti keseriusan perusahaan menjalankan PM adalah pengawalan eksekusi PM. Pengawalan bisa dilakukan internal maupun eksternal oleh pihak ketiga. Pengawalan oleh pihak ketiga masih belum umum dilakukan. Akan tetapi setidaknya ada tiga keuntungan apabila pegawalan PM dilakukan oleh pihak ketiga, yaitu lebih fokus, lebih netral, dan lebih bisa dituntut pertanggungjawabannya.
Performance Management
